contoh gigi impaksi

Gigi Impaksi? Ini Ciri, Contoh, dan Kapan Harus Ditangani Dokter

Pernahkah Anda merasakan nyeri tak tertahankan di bagian paling belakang rahang? Atau gusi bengkak dan sulit membuka mulut? Hati-hati, bisa jadi itu adalah pertanda gigi impaksi.

Impaksi gigi, atau yang sering kita sebut gigi terpendam, adalah kondisi umum di mana satu atau lebih gigi gagal tumbuh atau keluar sepenuhnya dari gusi. Paling sering, ini terjadi pada gigi bungsu (geraham ketiga), yaitu gigi terakhir yang tumbuh. Masalahnya, meskipun terdengar sepele, impaksi yang dibiarkan bisa memicu komplikasi serius.

Jadi penasaran? Yuk, kita bedah tuntas apa saja ciri-ciri, macam-macam contoh gigi impaksi, dan kapan Anda harus segera membuat janji dengan dokter gigi!

Ciri-Ciri Gigi Impaksi yang Wajib Diwaspadai

Pada banyak kasus, gigi impaksi memang tidak menimbulkan gejala. Seringkali, baru ketahuan setelah pasien melakukan rontgen gigi untuk keperluan lain. Namun, ketika gigi impaksi mulai bermasalah, tanda-tandanya cukup mengganggu, bahkan menyakitkan.

Ciri-ciri impaksi yang paling umum yaitu:

  • Nyeri Hebat

Rasa sakit yang konstan atau hilang timbul di area rahang belakang. Nyeri ini bisa menjalar hingga ke telinga, kepala, dan leher.

  • Pembengkakan Gusi (Perikoronitis)

Gusi di sekitar gigi yang terpendam akan tampak merah, bengkak, dan terasa lunak saat disentuh. Ini terjadi karena adanya sisa makanan yang terperangkap dan menyebabkan infeksi.

  • Kesulitan Membuka Mulut

Peradangan hebat bisa menekan otot-otot di sekitar rahang, membuat Anda sulit untuk membuka mulut lebar-lebar (trismus).

  • Bau Mulut dan Rasa Tidak Enak

Akibat sisa makanan yang sulit dibersihkan di celah gigi impaksi, bakteri menumpuk dan menyebabkan bau tak sedap (halitosis).

Contoh Gigi Impaksi

Impaksi gigi tidak hanya satu jenis. Dalam dunia medis, gigi impaksi diklasifikasikan berdasarkan arah tumbuhnya gigi. Nah, berikut contoh gigi impaksi yang menentukan jenis penanganan yang tepat.

1. Impaksi Horizontal

Ini adalah gigi impaksi yang paling parah dan biasanya paling menyakitkan. Pada jenis ini, gigi tumbuh sejajar dengan garis rahang, yang berarti posisinya sepenuhnya mendatar (90 derajat). Akibatnya, gigi impaksi horizontal mendorong kuat akar gigi di depannya, berpotensi menyebabkan kerusakan serius pada gigi geraham kedua.

2. Impaksi Mesial

Impaksi mesial adalah gigi impaksi yang paling sering terjadi. Di sini, gigi tumbuh miring ke arah depan mulut (ke arah gigi geraham kedua). Kemiringan ini menekan bagian belakang gigi di depannya. Meskipun sering terjadi, impaksi mesial memerlukan perhatian serius karena berisiko merusak akar atau menyebabkan penyerapan tulang pada gigi sebelahnya.

3. Impaksi Distal (Sudut)

Pada jenis ini, gigi tumbuh miring ke arah belakang mulut, menjauhi gigi di depannya. Kasus ini terbilang lebih jarang dibandingkan impaksi mesial. Walaupun arah tumbuhnya menjauh, gigi impaksi distal tetap bisa menyebabkan peradangan pada gusi di belakangnya dan sulit dibersihkan.

4. Impaksi Vertikal

Gigi impaksi vertikal adalah kondisi di mana gigi tumbuh tegak lurus (vertikal) seperti gigi normal. Namun, masalahnya terletak pada kurangnya ruang atau terhalangnya oleh tulang rahang atau gigi di sebelahnya sehingga gigi gagal keluar sepenuhnya. Meskipun terlihat paling normal, gigi impaksi vertikal tetap bisa menyebabkan penumpukan plak kronis di celah gusi dan berujung pada kerusakan gigi serta infeksi berulang

Selain berdasarkan arah tumbuh, ada juga klasifikasi berdasarkan sejauh mana gigi itu keluar. Impaksi bisa bersifat sebagian (partial), di mana sebagian mahkota gigi sudah terlihat di gusi, atau menyeluruh (full/complete), di mana seluruh gigi masih terpendam di dalam tulang rahang.

Kapan Harus Ditangani Dokter?

Mungkin Anda berpikir, jika tidak sakit, biarkan saja. Padahal, bahkan gigi impaksi yang tidak menimbulkan gejala pun bisa memicu masalah tersembunyi, seperti kista dentigerous (kista berisi cairan di sekitar mahkota gigi), kerusakan gigi geraham di depannya (karies), hingga keropos tulang rahang.

Untuk itu, jika perhatikan kondisi berikut untuk Anda segera ke dokter:

1. Muncul Gejala Nyeri Akut

Jika rasa sakit, bengkak, dan kesulitan membuka mulut sudah mengganggu aktivitas harian.

2. Infeksi Berulang

Gusi bengkak dan infeksi (perikoronitis) sering kambuh. Infeksi yang meluas berpotensi merusak jaringan sekitarnya.

3. Terdeteksi Kerusakan Gigi Lain

Hasil pemeriksaan menunjukkan gigi impaksi sudah merusak gigi di sebelahnya, misalnya menyebabkan lubang.

4. Adanya Kista/Tumor

Rontgen gigi menunjukkan pembentukan kista atau tumor yang harus diangkat sebelum membesar.

Penanganan gigi impaksi sebagian besar akan mengarah pada tindakan operasi ekstraksi gigi atau yang biasa disebut operasi gigi bungsu. Prosedur ini dilakukan untuk mencabut gigi impaksi secara tuntas demi mencegah komplikasi di masa depan.

Nah, sekarang Anda sudah tahu bahwa gigi impaksi bukan hanya soal “gigi yang malas tumbuh” saja. Kondisi ini punya banyak jenis dan bisa membawa konsekuensi serius jika dibiarkan. Dengan memahami tentang ciri dan beragam contoh gigi impaksi, Anda punya satu langkah awal untuk pencegahan.

Jadi, jangan tunda lagi! Daripada terus-terusan menahan nyeri, lebih baik periksakan kondisi gigi Anda ke profesional. Intinya, kesehatan gigi adalah investasi jangka panjang. 

Untuk Anda yang mencurigai adanya masalah impaksi gigi dan membutuhkan pemeriksaan serta penanganan yang tepat dan nyaman, yuk, konsultasi di Klinik Denta! Kami menyediakan layanan komprehensif mulai dari konsultasi & rontgen hingga operasi gigi bungsu yang ditangani oleh dokter gigi berpengalaman.

Yuk, segera ambil langkah pertama menuju senyum sehat Anda hari ini!

Share This

Copy Link to Clipboard

Copy